Gamelan meriahkan Peringatan 70 Tahun Indonesia-Inggris di London

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy memberikan karangan bunga untuk para seniman yang ikut memeriahkan acara malam pentas seni kolaborasi seniman Indonesia dan Inggris dalam acara peringatan HUT ke-70 Hubungan Diplomatik Indonesia dan Inggris di London, Senin (17/6/2019). (ANTARA/Zeynita Gibbons)

 London (ANTARA)  Selasa, 18 Juni 2019 17:28 WIB- Kolaborasi tiga grup musik gamelan dari Bali, Jawa dan Sunda turut memeriahkan acara Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Inggris di London, Senin malam (17/6), yang dikemas dalam malam pentas seni dan budaya Indonesia.
Pertunjukan gamelan Bali dari kelompok Lila Cita, gamelan Jawa oleh Southbank Gamelan Player dan gamelan Sunda oleh Sekar Enggal, juga disertai penampilan ensemble dari grup Kyai Fatahillah pimpinan Iwan Gunawan berhasil memukau sekitar 800 penonton yang memenuhi Gedung Kesenian Cadogan Hall, London, Senin malam.
Selain gamelan, Kedutaan Besar Indonesia di London bekerja sama dengan seniman Indonesia dan Inggris juga menampilkan berbagai tarian, pertunjukan wayang kulit dan wayang golek raksasa serta penayangan film dalam Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Inggris.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy dan Menteri Negara Inggris untuk Asia dan Pasifik Mark Field turut hadir sebagai tamu kehormatan dalam malam pentas seni itu.
Salah seorang penonton, James Fairrie, mengaku sangat terpukau pada pertunjukan malam itu, terutama saat ketiga gamelan Jawa, Sunda dan Bali dimainkan bersamaan secara simultan.
“Pertunjukan malam ini sangat menarik dan penuh kejutan,” ujar Fairrie yang berprofesi sebagai bankir dan beristrikan perempuan Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Inggris Dr Rizal Sukma dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para seniman yang tampil memeriahkan peringatan HUT ke-70 Hubungan Diplomatik Indonesia dan Inggris.
Rizal mengatakan sejatinya kontak pertama Indonesia dan Inggris terjadi ketika
Sir Francis Drake ke Ternate pada 1579 dengan Kapal The Golden Hind, yang menandai awal dari berabad-abad perdagangan dan kerja sama antara kepulauan Nusantara dan Inggris.
Karena itu, Dubes RI mengharapkan hubungan Indonesia dan Inggris yang telah terjalin sejak lama akan terus berlanjut dan semakin kuat di berbagai bidang, baik budaya, ekonomi maupun politik.
Malam pentas seni dan budaya itu juga dimeriahkan dengan pemutaran film dokumentasi tentang lebih dari 400 tahun hubungan antara Kepulauan Indonesia dan Kepulauan Inggris, menggunakan musik dan pemandangan tradisi budaya dari berbagai pulau di Indonesia.
Sebagian dari penampil dalam malam pentas seni budaya itu adalah seniman Inggris yang belajar di Indonesia melalui beasiswa dari pemerintah Indonesia.

Performers
Kyai Fatahillah Director: Pak Iwan Gunawan
Tatang Taryana (choreographer), Aulia (Jaipongan dancer), Tresna (Jaipongan dancer), Ditta (Topeng dancer), Gitta (singer), Uus Kusnadi, Rudi Alamsyah, M. Raudia, Aditya

Pewarta: Zeynita Gibbons, Azizah Fitriyanti Editor: Azizah Fitriyanti
COPYRIGHT © ANTARA 2019