MUHIBAH BUDAYA JALUR REMPAH

Sejarah telah mencatat bahwa rempah-rempah pernah mengharumkan Nusantara.  Negeri ini pernah menjadi pemain penting dan pemasok utama dalam perdagangan dunia, jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara. Begitu pentingnya rempah-rempah dalam kehidupan manusia, sehingga ia menjadi komoditas utama yang mampu mempengaruhi kondisi politik, ekonomi, maupun sosial budaya dalam skala global.

Jalur Rempah telah menciptakan simpul-simpul keIndonesian antar wilayah di Nusantara dan menempatkan Indonesia sebagai wilayah strategis dalam perdagangan dunia. Perdagangan cengkih, pala, dan lada menjadi wahana interaksi antarberbagai suku dan etnik di Indonesia. Perdagangan rempah-rempah membawa interaksi dan pertukaran nilai-nilai, penyebaran agama, persilangan budaya, kesenian, sastra, gastronomi, dan sebagainya.

Dalam rangka merevitalisasi hubungan historis tersebut, Muhibah Budaya merupakan sebuah platform untuk mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya serta diplomasi budaya di dalam dan luar negeri, serta memaksimalkan pemanfaatan Cagar Budaya (CB) dan Warisan Budaya Takbenda (WBTb).

Pelayaran mengarungi lintas samudera menyusuri titik-titik rempah di Indonesia sebagai penegasan ketersambungan daerah-daerah dan konektivitas historis Indonesia melalui Jalur Rempah. Beragam aktivitas di darat dan laut antarpeserta dari seluruh Indonesia, diharapkan menghidupkan jalur rempah dengan kerjasama, sinergi, gerak serentak dalam memajukan kebudayaan, bahkan dengan ribuan orang di ratusan titik rempah, mulai dari pertunjukan, musik, kuliner, pengetahuan-berbagai kearifan lokal dan pengobatan tradisional, seminar, workshop, pemutaran film, hingga residensi budaya. Ketersambungan budaya dalam lintas daerah di Indonesia menjadi suatu esensi dari program ini atas keberagaman pendukung budaya di masing-masing lokus yang dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah.

Dengan menggunakan kapal KRI Dewaruci bekerja sama dengan TNI AL, Muhibah Budaya mengarungi 13 titik rempah: 1) Banda Neira, 2) Ternate, 3) Makassar, 4) Banjarmasin, 5) Bintan, 6) Medan, 7) Lhouksemawe, 8) Padang, 9) Banten, 10) Jakarta, 11) Semarang, 12) Benoa, dan 13) Surabaya.

Total peserta Muhibah Budaya berjumlah 170 orang pemuda dan pemudi dari 34 provinsi yang akan disebar di 5 titik pertukaran yaitu 1) Banda Neira, 2) Makassar, 3) Tanjung Uban, 4) Padang, dan 5) Jakarta. Masing-masing titik pertukaran peserta berjumlah 34 orang.

Pendaftaran Peserta Muhibah Jalur Rempah 2021 klik tautan ini.

Untuk informasi lebih lanjut, simak Petunjuk Teknis Rekrutmen Peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2021 berikut ini:

sumber berita: (TERBARU) Rekrutmen Peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2021 (kemdikbud.go.id)

[embeddoc url=”https://fpsd.upi.edu/wp-content/uploads/2021/05/Juknis-Rekrutmen-Muhibah-Budaya-Jalur-Rempah-2021-1.pdf”]