JOGJA DAN DEMAK:

KEAKRABAN SENI MELALUI MUHIBAH KERONCONG DAN MURAL

Mahasiswa Departemen Pendidikan Musik dan Mahasiswa Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI menjalin hubungan seni pada kegiatan “Keroncong Pelesiran” di Jogjakarta dan berpartisipasi pada Hari Seni dengan tajuk ”Perempuan (besok aku cantik)” pada Dewan Kesenian Demak, Jawa Tengah.

Muhibah seni tersebut di atas merupakan undangan khusus dari panitia kedua acara tersebut atas kiprah mahasiswa seni UPI yang semakin dikenal oleh masyarakat di luar kampus. Kiranya inilah nilai pengabdian pada masyarakat bentuk masa kini yang mustinya lebih digalakan. Mahasiswa dapat belajar dari masyarakat dan masyarakat pun dapat menikmati gagasan keilmuan dari dunia akademis. Perubahan dunia dalam bidang teknologi masa kini sebaiknya dibarengi pula dengan perubahan tata cara sosialisai dengan masyarakat di luar kampus. Kebutuhan segala macam bidang kehidupan semakin berkembang dan tentu manusia haruslah beradaptasi, terutama mahasiswa sebagai generasi penerus. Demikian pula yang terjadi dalam bidang seni. Salah satunya melalui dua peristiwa seni tersebut di atas yang digelar pada tanggal 21-22 April 2018 lalu.

Keroncong Plesiran adalah acara yang dikelola oleh Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Jogjakarta. Acara ini diselenggarakan di Pasar Kaki Langit, tempat wisata berudara sejuk dan dipenuhi pohon pinus dan diselenggarakan di alam terbuka. Wisatawan dapat beriteraksi dengan alunan musik keroncong. Acara berlangsung mulai pukul 07.00 hingga pukul 22.00 WIB. Seluruh tampilan keroncong pada pagelaran ini menampilkan keroncong anak muda, salah satunya O. K. Badami dari Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI. Mereka diundang khusus untuk menampilkan musik keroncong ala anak muda Bandung, O. K. Badami berhasil memukau penonton Jogjakarta dengan bentuk musik keroncong ala Bandung dengan sentuhan baru.

Selanjutnya rombongan mahasiswa seni FPSD UPI berangkat menuju kota Demak untuk berpartisipasi pada acara “Dekade on Stage”  dengan tema “Perempuan” yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Demak. Acara ini merupakan agenda rutin DKD juga sekaligus dalam rangka peringatan hari Kartini. Acara ini menampilkan unjuk kebolehan berbagai cabang seni yang dihadiri musisi, perupa, penyair, fotografer, teaterawan, dan sineas. Rombongan Mahasiwa seni FPSD UPI didaulat untuk berpartisipasi dalam mural dan musik keroncong serta musik akustik. “Kami mengenal perkembangan seni rupa dan musik keroncong dari Bandung, dalam hal ini dari UPI. Hal ini menjadi inspirasi untuk kami membuat gerakan militansi kesenian di kota Demak yang kurang mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Oleh karenanya, dengan hadirnya mahasiswa seni dari UPI diharapkan dapat menggugah pemerintah daerah hingga dapat mengakui keberadaan kesenian di Kota Demak ini”, demikian pernyataan Prilastono Nugroho dari DKD.

Partisipasi mahasiswa seni UPI rupanya diapresiasi sangat baik oleh pemda dan masyarakat Demak. Hal ini terlihat ketika massa yang biasanya sepi pada acara-acara seperti ini, namun ternyata penonton membludak dan mengapresiasi kegiatan dengan antusias. Karya mural mahasiswa seni rupa bahkan dianggap yang terbaik serta pentas musik keroncong yang menjadi acara pamungkas pada malam itu mampu menggemuruhkan suasana ketika O.K. Badami UMB Lapis Legit Himpunan Mahasiswa Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI menutup keseluruhan acara dengan lagu-lagu bernuansa parahiyangan di tatar Jawa(Hery Udo).