Sabtu (20/4/2019). Prodi DKV FPSD UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Gedung Widaria Kencana (GWK) Kota Sukabumi (20/4). Pengabdian ini sekaligus merupakan bentuk dukungan DKV UPI dalam upaya merealisasikan  gagasan Sukabumi sebagai Kota Kreatif. Dengan mengusung tema “Collaborative Power of Creative Community”, kegiatan ini menjadi wadah sejumlah komunitas-komunitas kreatif yang eksis di wilayah Sukabumi untuk saling bersilaturahmi dan bertukar wawasan serta ide kreatif berbasis seni dan desain yang dapat bersimbiosis dan berkolaborasi untuk mewujudkan Sukabumi menjadi Kota Kreatif. Dr. Kurniawan, ST.,M.Si.,MM, Rektor Universitas Nusa Putra, mengungkapkan bahwa salah satu kekuatan persaingan di era 4.0 kini adalah kolaborasi-kolaborasi dari komunitas kreatif lokal. Iskandar, selaku penyedia ruang kreatif bagi komunitas-komunitas kreatif muda Sukabumi, GWK, juga merujuk pernyataan UNESCO bahwa di masa mendatang, tidak ada kota yang dapat bertahan tanpa mempertahankan atau mengangkat basis budayanya – dalam hal ini seni dan desain juga termasuk di dalamnya. Iskandar yang juga selaku penggagas awal Sukabumi sebagai Kota Kreatif optimis bahwa Sukabumi dapat mencapai level kota kreatif tersebut melalui upaya pemberdayaan dan kolaborasi seniman dan desainer lokal untuk mengangkat kearifan lokal. Pihaknya menjadikan alam Ciletuh-Plabuhanratu sebagai contoh konkret yang telah lebih dulu diakui dunia sebagai National Geopark melalui UNESCO tahun 2015. Jika kemahsyuran alam Sukabumi dapat mengglobal, maka maka mengapa tidak dengan kearifan lokalnya.

Namun untuk mencapai target tersebut diperlukan usaha ekstra dan melibatkan berbagai komponen. Menuju Kota Kreatif dalam bidang kesenian lokal misalnya, bukan lantas komunitas-kumunitas kesenian lokalnya saja yang diberdayakan, namun diperlukan sinergi komunitas-komunitas kreatif lainnya diluar itu, sebagaimana dilakukan Bandung dimasa perjuangannya mencapai gelar Creative City. Demikian pula upaya yang saat ini perlu dilalui oleh komunitas muda Sukabumi. Kesadaran inilah yang kemudian menginisiasi Iskandar untuk menyediakan ruang kreatif terbuka yang dapat menghimpun komunitas-komunitas muda Sukabumi, dengan harapan komunitas kreatif muda Sukabumi dapat bebas mengekspresikan kreatifitasnya hingga menemukan identitas budaya Sukabumi yang dapat diperkenalkan ke ranah nasional maupun internasional.

PKM ini dibagi ke dalam dua kegiatan terpisah yakni Seminar dan Workshop, dan dilaksanakan secara simultan. Acara dibuka secara resmi oleh perwakilan Kepala Dinas Pariwisata Sukabumi. Acara inti diawali dengan definisi proyeksi PKM DKV UPI serta rencana kerjasama jangka panjang dari PKM oleh Ketua Prodi DKV UPI, Dr. Nanang Ganda Prawira, M.Sn. Nanang juga menyematkan sejumlah motivasi kepada audiens PKM mengenai pentingnya kolaborasi antar komunitas kreatif, pemerintah, pelaku bisnis, dan stakeholder lain dalam mencapai cita-cita kota. Selain itu, Nanang menanamkan prinsip bahwa finansial tidak seharusnya menjadi kendala dalam berkreasi, ia akan menghampiri seiring kreatifitas baik berupa donasi ataupun sponsorship. Nanang juga berharap perusahaan-perusahaan besar yang berdiri di kawasan Sukabumi dapat memberikan impact terhadap tumbuh-kembang kesenian lokal.

Pada acara seminar, Prodi DKV mengutus tiga pemateri dengan tiga bidang konsentrasi berbeda namun saling memiliki keterkaitan dalam lingkup desain. Materi pertama dengan topik “Ilustrasi dalam Komunikasi Visual” disampaikan oleh Suryadi Maskat, M.Sn. Konten materi difokuskan pada teknik gambar ilustrasi yang berorientasi pada anti-bias persepsi oleh audiens atau penikmat Ilustrasinya.

Pada materi kedua yang disampaikan oleh Warli Haryana, M.Sn., dengan topik “Industri Grafika sebagai Penopang Industri Kreatif”, peserta mendapatkan wawasan mengenai industri grafika Indonesia, dan  ide karya orang Indonesia yang tidak kalah kreatif dengan seniman luar negeri. Dalam kesempatan ini Warli juga membagikan kiat-kiat sederhana namun jitu mengenai persiapan dan cara terjun ke dunia industri kreatif. Dosen yang masih aktif terlibat dalam sejumlah proyek desain grafis di kancah nasional ini juga tak lupa memotivasi peserta dalam membuat karya, seniman atau desainer era milenial hendaknya dapat menjadi pengendali dalam pertumbuhan industri kreatif, jangan terjebak sebatas user saja. Tak perlu menunggu kemapanan alat dan kemampuan baru berani unjuk gigi. Baginya ide usaha kreatif itu justru tidak perlu muluk-muluk, semuanya dapat dimulai dari sekarang, dari lingkungan sekitar kita tanpa perlu mengharapkan imbalan besar. Yang penting kita dapat menuai apresiasi dan masukan yang membangun untuk terus menciptakan karya yang lebih baik, serta mendapat bayaran walau tak seberapa.

Dan pada materi seminar penutup, Irwan Sarbeni, M.Sn., mengajak audiens menguak sisi lain dari aplikasi karya desain pada Graphic User Interface – berupa kumpulan ikon-ikon – yang mampu menstimulasi pemahaman user melalui  referensi visual; hingga kemampuan bahasa visual ikon dalam mempengaruhi perilaku berbahasa lisan usernya diluar kesadaran user itu sendiri, seperti akuisi bahasa visual ikon dalam praktik percakapan bahasa Indonesia dan bahasa Asing.

Di ruang lain, workshop berlangsung dibawah panduan dua pemateri. Pada sesi pertama Zakiah Pawitan, M.Ds., dengan mengusung topik “Disruptive mindset on The Shifting Era”, mengulas tentang perubahan cara pandang dari seseorang atau kelompok masyarakat dalam menyikapi perubahan yang terjadi akibat pengaruh dunia digital. Lalu penggunaan media digital sebagai alat bantu meningkatkan ekonomi kreatif yang dapat diaplikasikan dalam UKM dan unit-unit usaha rumahan. Dan pada sesi kedua Nala Nandana Undiana, M.A., dengan topik “Berfikir Sistem dalam Kerja Kolaborasi Komunitas Kreatif Kota”, membahas tentang cara berfikir sistem dalam menyikapi kompleksitas dalam kehidupan perkotaan. Hal ini merupakan upaya untuk mencapai pemahaman dari setiap individu dan kelompok dalam sebuah kota guna memunculkan ide-ide yang memberi dampak positif dari setiap aktifitas yang dilakukan.

PKM ini berlangsung sehari penuh dan terselenggara atas kerjasama DKV FPSD UPI dengan Universitas Nusa Putra sebagai panitia utama, GWK, Wacom Grandtech, Sukabumi Creative Hub, dan HIKAVI. (By: Irwan Sarbeni)