IWAN GUNAWAN DAN STEFAN LACATOS DI AJANG EUROPALIA 2017

Festival Europalia 2017, 1)https://europalia.eu/en/discipline/music-68.html dihadiri 420 seniman Indonesia yang memamerkan produk kebudayaan, baik musik, tari, teater, seni rupa dan lain-lain. Dari sekian banyak seniman itu, mereka memamerkan karya tradisi maupun karya baru. Di festival ini, Iwan Gunawan dipercaya  mengemban program exchange yaitu kerjasama musikal dengan musisi Eropa, yakni Stefan Lakatos yang berasal dari Swedia                

2) https://www.youtube.com/watch?v=IdelYnZ4RbM. Iwan Gunawan, merupakan dosen di Departemen Seni Musik FPSD UPI dan mengajar bidang komposisi musik, musik komputer dan gamelan. Selain itu, Ia bersama mahasiswa juga alumni Departemen Seni Musik yang tergabung dalam Ensambel Gamelan Kyai Fatahillah, hampir setiap tahun mengikuti program konser keliling Eropa.

Dalam ajang Europalia tahun 2017 ini, buah karya arransemen Iwan Gunawan, yang dimainkan oleh Iwan Gunawan, Ensambel Gamelan Kyai Fatahilah dan Stepan Lacatos, berhasil memukau penonton setiap tempat pertunjukan yang mereka hadiri. Iwan dan kawan-kawan membawakan 18 karya Moondog dengan arransemen ala Iwan Gunawan. Selain mencoba menginterpretasi musik, Iwan pun menggunakan alat musik asli Sunda, yaitu: Bas Bambu, Saron Bambu, Demung Bambu, Bonang Bambu, Angklung Toel dan Bansuri (suling Bambu). Alat musik Sunda ini pun diinovasi oleh Iwan dengan mengubah sistem pembagian nadanya menggunakan sistem well tempered, seperti halnya musik Moondog yang menggunakan sistem ini. Sementara Stefan Lakatos memainkan alat musik Trimba, yang merupakan alat musik ciptaan Moondog itu sendiri. Dalam festival ini, mereka bermain di  empat tempat pertunjukan, dan  hanya kelompok Iwan yang mendapat kesempatan pentas lebih banyak dibandingkan seniman lainnya. Empat tempat tersebut , yaitu: Krakow (Polandia), Berlin (German), Brussel (Belgium), dan London (Inggris).  Musik Moondog dari Louis Hardin dengan gaya arransemen Iwan Gunawan menciptakan suguhun musikal yang memiliki warna dan rasa tersendiri. Hal ini dikatakan oleh penggemar musik moondog, maupun penikmat musik umumnya yang hadir disetiap pertunjukan mereka. Dikutip dari aAntaranews.com,  “pertunjukkan yang sangat indah dan penuh dengan kejutan, ujar Monika Dorniak, gadis Jerman yang tengah menyelesaikan studi musik dan tari di London kepada Antara usai menyaksikan pertunjukkan Iwan Gunawan dan Stefan Lakatos yang memainkan musik Moondog for Gamelan”. 3) http://www.antaranews.com/berita/661594/kolaborasi-iwan-gunawan-dan-stefan-lakatos-memukau-di-london.

Puncak dari pertunjukan Iwan Gunawan dan Stefan Lacatos adalah pertunjukan di London Inggris, pertunjukan ini merupakan rangkaian pertunjukan terakhir dari empat tempat yang mereka singgahi. Dalam pertunjukan terakhir ini, mereka diliput oleh radio online yang sangat terkenal di dalam mengkurasi komponis-komponis dunia yang tampil di Inggris, yaitu: Barbican Contemporary Music (podcast) 4) https://players.fm/series/barbican-contemporery music     (oleh: Hery Udo Supiarza)