FPSD PRESS – Perayaan arak-arakan oleh seluruh sivitas akademik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) UPI digelar sebagai bentuk penghormatan atas pencapaian dua guru besar baru, Prof. Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn. dan Prof. Dr. H. Nanang Priatna, M.Pd. Keduanya resmi dilantik pada Selasa, 20 Mei 2025. Suasana meriah dan penuh rasa bangga menyelimuti sekitar Gedung Ahmad Sanusi hingga Gedung Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia.
Setelah prosesi pengukuhan guru besar secara resmi selesai, rangkaian arak-arakan mulai bergerak dari area Gedung Ahmad Sanusi, menyusuri jalanan kampus, dan berakhir di halaman depan Gedung FPSD UPI. Mahasiswa, dosen, hingga para guru besar berjalan bersama dalam satu barisan, memperlihatkan semangat kebersamaan dan apresiasi tinggi terhadap capaian akademik yang diraih oleh kedua guru besar tersebut. Tidak hanya sekadar berjalan, suasana semakin semarak dengan hadirnya ogoh-ogoh besar bertema “hantu seni rupa” yang menjadi ikon utama arak-arakan kali ini.
Ogoh-ogoh tersebut merupakan hasil karya kolaboratif dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa (HIMASRA) yang digagas oleh Muhammad Reihan Hanafiah dan Dzirah Naufal Lazuardi, dibantu oleh 20 mahasiswa lainnya. Proses pembuatan ogoh-ogoh berlangsung selama tiga hari, di mana bentuk dan karakter ogoh-ogoh terinspirasi dari kecintaan Prof. Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn., terhadap alam dan komunitas Pecinta Alam Pendidikan Seni Rupa (PASER) yang memiliki logo dengan icon tengkorak. Ogoh-ogoh ini menjadi simbol semangat, kreativitas, serta penghormatan terhadap nilai-nilai yang dijunjung oleh para guru besar. Selain ogoh-ogoh, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa juga menampilkan oray-orayan berwarna merah yang diarak bersama. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan penuh suka cita, diiringi sorak-sorai tepuk tangan dan alat musik dari para mahasiswa dan dosen.
Dalam wawancara singkat, Muhammad Reihan Hanafiah sebagai penggagas ogoh-ogoh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa (HIMASRA) menyampaikan rasa semangat atas perayaan arak-arak yang ditampilkan.
”Harus tetap semangat dan yang pastinya rame sekali, Seni rupa harus berbeda dari yang lainnya juga menjadi motivasi untuk melestarikan tradisi budaya kita ke depannya,” ujarnya.
Sementara itu, mahasiswi seni rupa yang menjadi peserta arak-arakan, Lutfya Maliha, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
“Bagi saya, keramaian ini bukan hanya menyenangkan, tapi juga memupuk rasa kebersamaan dan semangat dalam menjalani aktivitas akademik,” ungkapnya.
Perayaan arak-arakan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga menjadi tradisi akademik yang inspiratif dan berkelanjutan di FPSD UPI. Melalui kegiatan ini, semangat untuk terus berkarya dan berprestasi di lingkungan akademik semakin terpupuk, sekaligus mempererat hubungan antaranggota sivitas akademik. Dengan berakhirnya arak-arakan di halaman Gedung FPSD, seluruh peserta berharap agar semangat dan tradisi penghormatan terhadap capaian akademik dapat terus terjaga dan menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik di masa mendatang.
Reporter : Azharatu Nisrina
Editor : Nasywaa Attalah Shakila