Tradisi Gambar sebagai  Akar Representasi Bandung Kini

 

Pameran yang bertajuk NGABANDUNGAN BANDUNG #1 berlangsung 10-15 Februari 2018 diikuti oleh 11 perupa dan dibuka pada Sabtu, 10 Februari  2018 pukul 16.00 – selesai. Sedangkan NGABANDUNGAN BANDUNG #2 akan dilangsungkan pada lokasi yang sama dari 17 – 23 Feb 2018 diikuti oleh 11 perupa yang berbeda dan akan dibuka pada Sabtu, 17 Feb 2018 pukul 16.00-selesai. Kegiatan ini diinisiasi komunitas Gambar Seram (KGS) UPI, maternal disaster yang berlokasi di sebuah distro: Temporal Jl. Wira Angun-angun no. 4 – 8 Bandung.

Peserta berasal dari lintas angkatan: generasi milenium Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung (angkatan pasca 2000-an). Pameran ini dikuratori oleh Wan Ridwan ’05 dan Galih Jatu Kurnia ’09, diorganisir oleh Zaenal Abidin ’05.

Tajuk pameran ini bertujuan untuk mengajak para peserta menyimak , memerhatikan hal-hal kecil di rumah kita dan berdialog tentang segala hal yang ada di dalamnya, juga tentang kita, Bandung sebuah ide yang mencuat ketika  sebagai warga Bandung, atau yang pernah singgah (sehingga memiliki ‘lokasi’ untuk banyak  peristiwa serta memori). Harapan lain mencoba  merefleksikan Bandung sesuai pengalaman kolektif. Pengalaman tentu saja menghadirkan kata “Bandung” menjadi citra yang berbeda bagi setiap orang. Begitu pula dengan 22 perupa yang merupakan alumni Pendidikan Seni Rupa UPI. Pameran ini mencoba menawarkan representasi Bandung sebagai bentuk lain dari sebuah kota dan sebuah kata,  berikutnya mewujud berupa pandangan, kritik, opini santai keseharian yg mendampingi narasi besar tentang Bandung.

Adapun kekaryaan yang disajikan dari 11 perupa pada tahap 1 dan 11 perupa tahap kedua umumnya berformat kecil yang sesuai skala luas ruang pamerannya. Tentu tanpa mereduksi kualitas pencapaian secara ekstrim. Semoga atmosfir produktivitas serta kontribusi civitas academica Pend. Seni Rupa UPI pada medan sosial pendidikan seni serta medan sosial seni di Bandung semakin berarti dan berkelanjutan.