Den Haag, 16 Maret 2024 – Dua mahasiswa dari Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Desti Yustianingsih (Program Studi Pendidikan Seni Musik) dan Zahrah Luthfi Kholifah (Pendidikan Seni Tari), telah sukses menggelar kegiatan pengenalan budaya Indonesia di Foundation Daans aan de Vliet, yang beralamat di Jalan Damlaan 42a di Leidschendam.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program P3KLN yang diadakan oleh Mira Mirono, Mr. Rob Hammink, serta Bapak Agus Setiabudi, selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Den Haag, Belanda. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia kepada masyarakat Belanda.

Sebanyak 17 anak berusia 6-12 tahun turut serta dalam kegiatan ini. Meskipun memiliki dasar kepenarian ballet, para peserta workshop terlihat sangat antusias untuk mempelajari tari Merak. Zahrah menjelaskan bahwa tari Merak dipilih karena cocok diajarkan kepada anak-anak dengan basic tari non-tradisional. Gerakan yang lincah dan penuh trik membuat tari Merak mudah dipelajari oleh anak-anak. Beberapa gerakan bahkan disederhanakan untuk memudahkan pemahaman. Selain workshop tari, kegiatan pengenalan budaya ini juga menampilkan pertunjukan musik pop Batak dan Sunda dengan menggunakan instrumen piano. Lagu-lagu seperti “Sinagar Tulo”, “Alusi Au”, dan “Cimata Kacinta” menjadi perwakilan dari keindahan melodi Nusantara.

Diharapkan melalui rangkaian program P3KLN ini, tidak hanya masyarakat Belanda yang akan terbuka terhadap keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga memberikan peluang besar bagi mahasiswa FPSD untuk meraih pengalaman mengajar secara internasional.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen dan kesungguhan FPSD dalam memperkenalkan kebudayaan Indonesia serta mewujudkan visinya sebagai pelopor dalam pemajuan seni dan desain di tingkat internasional. Semakin banyaknya kegiatan semacam ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan apresiasi terhadap budaya Indonesia di berbagai belahan dunia.